download lagu disini

Monday, July 18, 2016

Kolektor

Assalamualaikum sobat. Kali ini saya akan bercerita tentang kehidupan pribadi saya selama menjadi CRF atau sering disebut kolektor alias tukang tagih hutang. Hehehe Saya seorang CRF yang bekerja di sebuah leasing terkenal di indonesia, leasing kami bergerak dibidang pembiayaan kredit sepeda motor honda. Udah tau dong pastinya nama leasingnya. Bagi sebagian orang di Indonesia CRF atau kolektor sering diartikan negatif alias orang kasar yang suka marah saat menagih hutang. Tapi apa yang ada dilapangan sebenarnya berbeda. Kami tidak semata-mata marah tanpa sebab. Seperti pepatah (tak ada asap kalau tak ada api). Kalo gak salah sih gitu bunyi pepatahnya. Balik lagi ke cerita, sebenarnya kami tidak swburuk itu sobat pembaca. Kami juga manusia, punya rasa prihatin terhadap konsumen, tapi malah konsumen memanfaatkan keprihatinan kami sebagai tameng(gak bakal nagih kalo kita bermuka melas). Kami sebagai karyawan yang pekerjaannya dituntut target oleh kantor menjadi bulan-bulanan omelan atasan saat kami dikantor dan menjadi tameng untuk keegoisan kantor dan menjadi tameng yang selalu menampung kemarahan konsumen. Pemikiran konsumen selalu tertuju kami memaksa mereka untuk membayar tepat waktu tanpa memikirkan bahwa mereka memiliki kebutuhan lain yang lebih mendesak sifatnya ketimbang masalah angsuran. Padahal tugas kami hanya menagih dan memaintenance konsumen supaya di bulan berikutnya mereka tidak mengalami keterlambatan untuk pembayaran angsuran. Konsumen juga terkadang tidak memikirkan nasib kami sebagai CRF yang menjadi tameng bagi mereka dikantoe untuk menjadi bulan-bulanan atasan karena tagihan tidak segera terselesaikan. Ditambah lagi dengan adanya pemain sepeda notor yang selalu lolos dari jerat hukum. Karena lunaknya surat peringatan atau surat somasi dan terkadang tidak ada titik temu yang bisa menjebloskan para pelaku oper kredit tak resmi tersebut ke ranah hukum, akhirnya kami sebagai CRF harus menanggung malu karena kelakuan kantor yang tetap melunak karena kami selalu mencoba memberikan efek jera dengan cara pelaporan ke pihak kepolisian tapi di ending penyelesaiannya selalu dengan berunding. Alhasil kami selalu jadi bahan lelucon bagi para pelaku opee kredit tak resmi tersebur. Dan bagi para pemain, apa kalian sadae jika tindakan kalian selalu merugikan kami para CRF? Fikirkanlah apa yang menjadi beban kami, jangan kalian hanya memikirkan perut kalian yang selalu terisi uang haram hasil oper kredit ilegal yang kalian lakukan. Ingatlah masih ada hari esok yang tertutup oleh tanda tanya dengan apa yang akan menimpa kalian. Apakah kalian tidak pernah berfikir bagaimana jika anak kalian yang berada di posisi kami? Apakah di pikiran kalian hanya menghasilkan uang haram yang hanya bisa mengenyangkan perut tanpa memberikan manfaat? Dan bagi para atasan kami, kami selalu bekerja dengan giat tanpa kalian suruh, webetulnya apa yang membuat kalian berikir kami adalah tameng kalian? Kami aelalu berurusan dengan emosi konsumen, belum lagi dengar ribut-ribut yanv selalu terjado dengan pemain yang selalmu makan uang haramnya. Target yang kalian berikan bisa saja terpenuhi asalkan keselamatan kami dijalan dan juga hak kami sebagai karyawan terpenuhi. Melihat gaji kami yang kinim dan resiko yanv kami terima tidak sepadan, membuat kami berfifkir bahwa kalian hanya mampu memerintah tanpa tahu apa ybg terjadi di luar sana dengan kondisi kami. Yang klian tanyakan saat kami kecelakaan bukan keadaan kami melainkan apakah angsurannya selamat? Apa itu namanya pemimpin yang baik? Terlebih lagi jika kami kehilangan kendaraan kami saat melaksanakan pekerjaan kami akibat dibegal atau dicuri saat parkir, adakah sedikit santunan dari perusahaan bagi kami? Tidak ada sama sekali. Tolong para petinggi perusahaan anggaplah kami sebagai keluarga kalian bukan sebagai budak kalian. Karena tanpa ada kami perusahaan akan merugi milyaran bahkan triliunan tiap bulannya.

Friday, July 1, 2016

CINTAKU KECANTOL CUSTOMER SERVICE Sebut saja aku Reyhan. Aku bekerja disalah satu kantor ternama yang ada dikotaku. Jabatanku di kantor bisa dibilang agak menengah sih. Aku bekerja di bagian lapangan. Setelah setengah tahun bekerja dikantorku, entah setan apa yang merasuki temanku yang ada di posisi customer service sehingga dia melakukan kesalahan yang melanggar integritas perusahaan. Hingga pada akhirnya rekanku dipecat. Namun cerita ini nggak menceritakan tentang tenanku itu. Melainkan customer service penggantinya. Sebut saja dia Aqilla. Aqila lulusan salah satu universitas ternama dikotaku. Dia lulus tepat waktu dengan ipk yang lumayan. Saat ini aku sedang terpana oleh hidung peseknya. Juga dengan kecuekannya, namun ada sedikit masalah aku selalu jadi bulan2an teman kantor. Aqila wanita lugu yang mempunyai wajah cantik. Hingga suatu saat aku coba buka obrolan di pesan singkat. Mau tau kelanjutannya? Simak terus ya. Kirim komentar kalian